Guru dan Tenaga Honorer Bisa Girang, Nasibnya Dibela Moeldoko

Guru dan Tenaga Honorer Bisa Girang, Nasibnya Dibela Moeldoko - GenPI.co
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/pras/pri.

GenPI.co - Nasib guru dan tenaga honorer yang tak kunjung diangkat menjadi pegawai pemerintah memang bikin galau. Belakangan, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko ikut membela nasib mereka. Guru dan tenaga honorer bisa dibuat girang.

Kepastian itu muncul setelah Moeldoko bertemu dengan delapan perwakilan guru dan tenaga kependidikan honorer dengan usia 35 tahun ke atas (GTKNHK 35+). 

BACA JUGA: Gemini & Virgo Bakal Guncang Dunia, Zodiaknya Dibalut Banyak Hoki

Delapan perwakilan GTKNHK 35+ ini hadir dari berbagai provinsi. Di antaranya Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, hingga Sulawesi Utara.

Sebagian besar telah menjadi guru dan tenaga kependidikan honorer lebih dari 15 tahun. Salah satunya Yudha Aremba.

Yudha merupakan Ketua I GTKNHK 35+. Yudha yang merupakan guru honorer salah satu sekolah dasar (SD) di Jawa Timur sudah memasuki masa pengabdian selama 16 tahun. Sekarang Yudha hanya mendapat upah Rp700.000 per bulan.

“Akan kami carikan formulanya sehingga ada perubahan. Kami juga pernah penjuangkan honorer perawat,” katanya dalam pertemuan tersebut di Gedung Bina Graha, Jakarta, Rabu (27/1).

BACA JUGA: OMG! Sihir Spiritualnya Bawa Hoki Weton Ini Terbang ke Surga

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya