Program Kesehatan Mental dan Psikososial Diterapkan di Lombok

Program Kesehatan Mental dan Psikososial Diterapkan di Lombok - GenPI.co
One Health Collaborating Center (OHCC) Udayana bekerjasama dengan Nivea meluncurkan program dukungan kesehatan mental (trauma healing) dan psikososial bagi Ibu dan Anak di Lombok. (Foto: PR Nivea)

GenPI.co - Bencana gempa bumi yang menimpa Lombok, Nusa Tenggara Barat pada tahun 2018, tidak hanya menimbulkan kerugian material, namun juga kesehatan mental. Pasca bencana alam, para korban selamat tak sedikit mengalami ketakutan, gangguan kecemasan, hingga depresi.

Berangkat dari hal itu, One Health Collaborating Center (OHCC) Udayana bekerjasama dengan Nivea meluncurkan program dukungan kesehatan mental (trauma healing) dan psikososial bagi Ibu dan Anak di Lombok. Program tersebut merupakan sebuah model intervensi kesehatan mental bagi para ibu dan anak yang terdampak gempa bumi di Lombok. 

“Berdasarkan data yang kami miliki, sejumlah 150 ibu dan 150 anak yang terdampak bencana alam di Lombok membutuhkan pendampingan khusus untuk memulihkan kondisi kesehatan mental mereka,” ujar Diana Riaya, Marketing Manager Nivea Skin Care dalam siaran pers, Selasa (2/3).

Selain itu, lanjut Diana terapi berpasangan dengan anak juga akan dilakukan guna meningkatkan bonding antara Ibu dan anak yang menjadi salah satu faktor sukses dari program ini. Dengan dukungan dari berbagai pihak dan instansi terkait, program ini akan diterapkan di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

“Agar dapat melanjutkan perannya dengan maksimal, sangatlah penting bagi seorang ibu untuk dapat mengatasi trauma paska bencana dan membangun kembali kepercayaan dirinya untuk menghadapi masa depan,” terang Diana.

Sementara itu, Ni Nyoman Sri Budayanti, Sp.MK, dari One Health Collaborating Center Udayana memaparkan hasil riset lapangan dan kajian psikologis yang telah dilakukan oleh OHCC Udayana terhadap sejumlah ibu dan anak yang terdampak gempa di Lombok, program Mindfulness dan Play Therapy akan diterapkan untuk 250 pasang ibu dan anak di Desa Kekait, Lombok.

“Program Sentuhan Ibu ini akan dilakukan selama lima bulan, dan diharapkan akan meningkatkan peranan universitas secara nyata dalam masyarakat,” jelas Nyoman.

Pada kesempatan yang sama Drg. Naalih Kelsum, MPH, Asisten Deputi Urusan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI menyampaikan kegiatan yang diluncurkan terjalin atas kerjasama unsur dunia usaha dan akademisi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya