Kisah Mualaf: Sering Mimpi Salat, Orang Tua Sempat Tidak Tahu

Kisah Mualaf: Sering Mimpi Salat, Orang Tua Sempat Tidak Tahu - GenPI.co
Ni Putu Dina Puspita Sari. Foto: Dok pri for GenPI.co

Beliau mengajak aku serta ayah berbicara baik-baik. Sesampainya aku di rumah, ayah pun menerima keputusanku menjadi mualaf.

Akan tetapi, saat itu beliau memberikan sebuah syarat, yakni aku tidak mengenakan hijab.

Setelah menjadi mualaf, aku merasa proses belajar agama tidak terlalu sulit.

Sebab, banyak temanku yang membantu. Selain itu, sejak kecil aku sudah belajar agama Islam di sekolah.

Setiap ada pelajaran agama, biasanya aku tidak ikut keluar bersama teman-teman nonmuslim yang lain.

Oleh sebab itu, aku menjadi lebih mudah dalam mempelajari soal Islam.

Namun, aku merasa sangat kesulitan salat dan mengaji di rumah.

Aku akhirnya selalu ke masjid. Semenjak mualaf, aku sebisa mungkin tidak melewatkan salat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya