
GenPI.co - Harga emas di pasar global kembali menembus level puncaknya di tengah pandemi virus corona. Emas cuma sehari meninggalkan USD 1.700 per troy ounce, yaitu pada penutupan perdagangan Kamis (30/4/2020).
Pada penutupan perdagangan Jumat (1/5/2020) atau Sabtu pagi, emas naik USD 6,7 atau 0,4 persen menjadi USD 1.700,9.
Logam mulia kembali menguat, setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam mengenakan tarif baru terhadap China.
"Kami melihat pelemahan di pasar ekuitas (saham) AS. Tampaknya Trump mengisyaratkan kebangkitan perang perdagangan," kata Phil Streible, Kepala Strategi Pasar Blue Line Futures.
BACA JUGA: Update Status Medsos Beri Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional
Indeks di Bursa Saham AS anjlok pada penurupan perdagangan Jumat atau Sabtu pagi, yaitu Dow Jones turun 2,56 persen, S&P 500 melemah 2,81 persen, dan Nasdaq anjlok 2,2 persen.
Adanya ancaman tersebut, kalangan investor melihat munculnya sejumlah risiko, dan kembali memilih aset aman antara lain emas.
Trump mengatakan pada Kamis (30/4/2020) bahwa perjanjian dagangnya dengan China sekarang menjadi kepentingan sekunder untuk pandemi virus corona.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News