Perisai Ojol: Ahli Transportasi Beri 1001 Pertanyaan, Kenapa Ya?

Perisai Ojol: Ahli Transportasi Beri 1001 Pertanyaan, Kenapa Ya? - GenPI.co
Bentuk perisai atau shiled yang digunakan ojol saat new normal (foto: Antara)

GenPI.co - Di masa new normal, armada ojek online (ojol) saat ini ada yang melengkapi diri dengan membuat pembatas bak perisai yang menempel di bagian punggung pengemudinya.

Yaitu berupa partisi plastik, untuk memastikan bahwa penumpang dan pengemudi tetap berjarak selama masa new normal.

Namun pengamat atau ahli transportasi masih punya “1001” pertanyaan terkait model dan bahan baku dari perisai pelindung bagi pengemudi dan penumpang ojol ini.

BACA JUGA: Rezeki di Juli 2020 Berdasarkan Shio, Siapa Nih Paling Moncer?

“Sebaiknya , pemerintah menahan dulu pengoperasian ojek daring membawa penumpang dengan menggunakan perisai (shield) yang belum mendapatkan Standar Nasional Indonesia (SNI) dari instansi yang berkompeten,” kata Djoko Setijowarno, Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat dilansir dari rilisnya, Minggu (21/6/2020).

Dia berharap agar pemerintah dan penyedia jasa angkutan umum diharuskan memberi perhatian secara khusus pada dua aspek utama. 

Pertama, aspek keselamatan transportasi. Kedua, memberi perhatian yang tinggi pada aspek kesehatan, baik bagi pengemudi maupun penumpang agar tidak terjadi penularan virus corona (covid-19).  Hal ini juga termasuk pada ojek daring.

Karena tak mungkin menerapkan ketentuan jaga jarak, ada yang berinsiatif untuk merancang suatu penyekat atau shield bak perisai, yang memisahkan antara pengemudi dan penumpangnya. 

BACA JUGA: Prediksi IHSG Pekan Depan, Saham KLBF dan ISAT Direkomendasi

“Namun bagaimana bentuk, ukuran, dan bahan dasar pembuatan penyekat tersebut masih menjadi pertanyaan. Mampukah penyekat tersebut menciptakan rasa aman, (dan menjamin) selamat bagi pengemudi dan penumpang, serta seberapa besarkah tingkat kemampuan penyekat tersebut mencegah penularan covid-19?,” kata Djoko, seorang pengamat atau ahli bidang transportasi.

Apalagi, ujarnya, sepeda motor memiliki risiko kecelakaan dengan tingkat fatalitas paling tinggi dibandingkan dengan sarana angkutan yang lainnya. 

Oleh karenanya, dalam hal ini dinilai perlunya Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memberikan tanggapan terhadap wacana perisai ojol, memperbaiki ide yg saat ini telah dikembangkan oleh pihak aplikator dari sudut keselamatan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya