Transaksi Perdagangan kripto di Indonesia sebesar Rp 859 triliun

Transaksi Perdagangan kripto di Indonesia sebesar Rp 859 triliun - GenPI.co
Ilustrasi mata uang kripto.FOTO: Antara

GenPI.co - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengatakan pihaknya mendukung aset kripto dalam negeri berdaya saing dan diminati pasar internasional.

“Terlebih, mengingat perdagangan aset kripto sangat bermanfaat bagi perkembangan perekonomian nasional,” ujar dia lewat keterangannya di Jakarta, Kamis (25/8).

Wamendag menjelaskan Bappebti telah menerbitkan Peraturan Bappebti (Perba) Nomor 11 Tahun 2022 tentang Penetapan Daftar Aset Kripto yang Diperdagangkan di Pasar Fisik Aset Kripto.

BACA JUGA:  Pergerakan Aset Kripto Membosankan, Investor Mulai Menjauh

Peraturan itu merupakan pembaruan sekaligus mencabut Perba Nomor 7 Tahun 2020.

Pada Perba Nomor 7 Tahun 2020 terdapat 229 jenis aset kripto yang dapat diperdagangkan. Kemudian, dengan diterbitkannya Perba Nomor 11 Tahun 2022, maka jumlah tersebut meningkat menjadi 383 jenis.

BACA JUGA:  Ada Suara Panggilan Sayang dari Ponsel Anggota DPR Berbuntut Panjang

“Dari 383 jenis, ada sepuluh aset kripto yang berasal dari Indonesia. Ini merupakan langkah awal yang sangat baik dan patut diapresiasi," ungkapnya.

"Semoga, nantinya akan lebih banyak lagi aset kripto asal Indonesia yang tergabung di dalamnya,” sambungnya,

BACA JUGA:  Adian Napitupulu Mau Cetak Rekor MURI

Berdasarkan "Gross Merchandise Value" (GMV), nilai ekonomi digital Indonesia pada 2021 adalah sebesar USD 70 miliar, berada di posisi pertama di antara negara-negara kawasan Asia Tenggara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya