Kisah Mualaf: Ngeprint Ayat Al-Quran Untuk Hafalan Salat

Kisah Mualaf: Ngeprint Ayat Al-Quran Untuk Hafalan Salat - GenPI.co
Kisah Mualaf: Nur Hidayah Wijayanti. Foto: Dok Pribadi for GenPI.co  

GenPI.co - Menjadi mualaf berarti aku harus mempelajari banyak hal baru. Terutama semua hal yang berkaitan dengan agama Islam.

Pada fase-fase awal itu, aku menemui banyak kesulitan. Membaca Al-Qur’an jadi salah satunya.

Namaku Nur Hidayah Wijayanti, aku seorang mualaf. Pengalaman pertamaku membaca Al-Qur’an membuatku bingung.

BACA JUGAJalani 5 Tahun Ramadan di Jepang, Aku Rindu Masakan Ibu

Huruf-huruf Arab yang ada di Al-Qur’an membuatku tak bisa leluasa membaca kitab suci itu. Aku mesti belajar dari nol agar bisa membacanya.

Padahal, setelah menjadi mualaf, tentu aku harus mengamalkan semua kewajibanku, termasuk salat.

Masalahnya, bacaan salat itu sebagian besar mengambil dari ayat-ayat di Al-Qur’an. Akhirnya, karena belum bisa membaca Al-Qur’an, aku pun salat dengan sebisaku.

Aku mulai berpikir untuk mengakali permasalahan tersebut. Hingga kemudian, aku berpikir, “Kenapa tidak aku print saja ayat Al-Qur’an dalam bahasa Indonesia?”.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya