Delapan Tahun Aku Menanti Sia-Sia

Delapan Tahun Aku Menanti Sia-Sia - GenPI.co
Delapan tahun aku menanti sia-sia (foto: Freepik)

Sayangnya, setelah lulus kuliah Niko bekerja di Jakarta. Hal inilah yang membuat hubungan kami renggang. Kami sudah sibuk dengan urusan pekerjaan masing-masing. 

Tak hanya itu, di Bandung, aku justru bertemu dengan orang yang menurutku menarik. Dia adalah Doni.

Singkat cerita, Doni ternyata menyimpan rasa denganku. Tak hanya itu, Doni bahkan menawarkan aku untuk menjadi istrinya.

Aku tak percaya dan tak menyangka, ada seorang pria yang melamarku dengan secepat itu, tetapi bukan Niko, kekasih hatiku.

Sebelum aku menolak Doni, aku sempat bertemu Niko. Kami berjumpa di sebuah kafe di bilangan Jakarta. 

Aku menceritakan apa yag terjadi denganku, termasuk lamaran Doni. Aku terkejut melihat jawaban Niko yang mengatakan belum siap meminangku. 

Anehnya, dia tidak marah dengan apa yang aku ceritakan.

“Kalau kamu mau menerima lamaran Doni, aku tidak masalah,” ujar Niko. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya