Ramadan di Jepang, Aku Kesulitan Temukan Makanan Halal

Ramadan di Jepang, Aku Kesulitan Temukan Makanan Halal - GenPI.co
Ahmad Sukron Mubasir, Diaspora Indonesia di Jepang. Foto: Dok Pribadi for GenPI.co

GenPI.co - Namaku Ahmad Sukron Mubasir. Sekitar empat tahun lalu aku menginjakkan kaki di Osaka, Jepang. Negeri Sakura ini menjadi tempat berlabuhku untuk sementara.

Bekerja dan hidup di lingkungan yang berbeda jauh dengan Indonesia membuatku sedikit kaget. Terutama soal pengalaman pertamaku puasa di Jepang.

Tahun pertama di Jepang jujur cukup sulit aku jalani. Di negara ini, mencari makanan halal itu cukup sulit.

BACA JUGAKisah Ramadan: Aku Bahagia Menjalani Puasa di Negeri Sakura

Hampir sebagian besar makanan di sini menggunakan lemak babi atau minyak babi. Hal itu membuatku tidak bisa makan makanan sembarangan di sini.

Aku pun dituntut jeli untuk melihat label halal di setiap makanan yang akan aku makan.

Di sini, daging yang umum dijumpai seperti ayam atau sapi pun tak bisa sembarangan aku bisa makan. Meskipun ayam dan sapi itu boleh di makan, proses mengolahnya justru yang membuatnya haram.

Di negara ini, ayam dan sapi tidak disembelih, tetapi disetrum hingga mati. Itulah yang membuatku menganggap ayam dan sapi belum tentu halal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya