Ramadan dan Lebaran di Paris , Aku Sangat Rindu Takbiran di Rumah

Namun, kamu lebih bingung dengan jam tidur.  Karena waktu isya sekitar pukul 11 dan pukul 3 sudah harus sudah makan. Jadi, aku lebih sering begadang sampai waktu sahur, lalu baru tidur.

Saat hari kemenangan tiba, aku dan teman-temanku biasanya salat id di KBRI. Lalu, kami menghabiskan waktu seharian di wisma duta besar Indonesia.
 
Di sana makanannya sangat banyak dan semua orang biasanya datang ke sana. Jadi, sangat terasa sangat ramai dan seru suasananya. Aku dan teman-temanku bahkan bisa seharian pakai kaftan.

Sayangnya, semua kegiatan yang aku sebutkan di atas dilakukan sebelum pandemi covid-19 melanda.

Selama pandemi, puasa terasa lebih cepat, karena semua aktivitas lebih banyak kuhabiskan di apartemen.

Namun, aku dan teman-temanku di Paris tak kehilangan akal untuk tetap merayakan Ramadan dan lebaran di sana selama pandemi.

Pada tahun lalu, karena tak ada acara apa-apa di KBRI saat lebaran, aku dan beberapa teman dekatku akhirnya membuat acara kecil-kecilan untuk membuat kue lebaran bersama-sama.

Aku memang belum bisa dibilang jago membuat kue lebaran, tapi tentu acara itu jadi pengalaman baru dan seru. Kami membuat nastar dan kue putri salju. Kue-kue itu juga kami berikan ke teman-teman dari Brazil, Jerman, dan Armenia.

BACA JUGA: Desy Kaget, Perempuan Bisa Turut Salat Jumat di Masjid

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News