
Aku pun langsung siap-siap untuk membawa celana itu ke tukang jahit di depan kompleks.
Tukang jahit itu memang langganan ibu-ibu kompleks perumahanku. Bahkan, kadang orderan mereka juga datang dari orang-orang di luar kompleks.
Aku tahu hal tersebut karena pernah bertanya langsung dengan bapak penjahitnya.
BACA JUGA: Berkeringat Bersama di Dapur, Istri Tetangga Teriak Ampun!
Jarak rumahku ke depan kompleks tak seberapa jauh, jadi aku memutuskan untuk ke tukang jahit dengan menggunakan sepeda.
Sampai di tukang jahit, aku melihat bapak penjahit yang biasanya berjaga tak ada. Ruangan tersebut kosong, tapi mungkin si bapak penjahit sedang istirahat.
BACA JUGA: Ketagihan, Janda Cantik Selalu Minta Dicelup Tiap Malam
“Permisi. Saya mau jahit celana, bisa nggak?” ujarku ke dalam ruangan tersebut.
Aku pun duduk di sebuah kursi untuk menunggu jawaban sambil mengeringkan keringatku.
BACA JUGA: Enak Banget, Pacarku Minta Main 3 Kali Sehari
“Bisa, Mas,” ujar seorang perempuan dari dalam rumah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News