
Mendengar amarahku, wanita itu lantang menjawab bila dirinya ialah sebagai pengganti sementara.
"Saya pembantu sekertaris, tuan. Nama saya Rahmi. Mohon terima saya bekerja di sini," jelas wanita itu.
Bila dilihat lebih jauh, aku tertarik dengan wanita yang lantang menjawab pertanyaanku.
BACA JUGA: Suamiku Kebanyakan Minum Jamu Kuat, Aku Sampai Kewalahan
Sebab, selama ini tidak ada yang berani mengatakan hal apa pun dengan lantang.
"Saya penasaran denganmu. Kamu harus datang ke kantor saya, segera," ucapku.
BACA JUGA: Istriku Menahan Kesakitan Saat Dicoblos Oleh Tetangga Dekat
Kami berdua akhirnya bisa bertemu di ruangan pribadiku. Tanpa banyak bicara, aku memerlihatkan kuasaan dengan membuatnya berlutut di depanku.
"Kamu lancang sekali ingin kerja dengan saya. Kamu tahu siapa saya?" kataku.
"Ah, iya tuan. Maafkan kelancangan hamba. Saya hanya ingin bekerja untuk menyambung hidup dengan tuan," jawabnya sambil berlutut.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News