GenPI.co 
Ayah dan Ibu Winda mengenalku dengan baik. Sebab, aku sering menghabiskan waktu berjam-jam lamanya di rumah mereka.
Aku yakin kedua ayah ibu Winda tahu jalinan kasih kami berdua. Tapi agaknya mereka tidak keberatan. Buktinya mereka selalu menyambutku dengan ramah.
Ada saja yang kami berdua lakukan. Mulai dari belajar bersama, nonton bareng atau sekadar ngobrol di teras depan rumahnya.
BACA JUGA: Sedih, Dagangan Bapak Laku 4 Gelas, Besok Mungkin Gulung Tikar
Wawan, adik Winda yang masih yang kelas 6 SD itu juga suka bila aku main ke rumah mereka.
Sebab, tak jarang pula aku menghabiskan waktu dengannya memelototi layar ponsel sembari menghabisi musuh-musuh di dunia Free Fire.
BACA JUGA: Suami Menantang Ombak di Lautan, Aku Digoyang Mantan Tanpa Ampun
Winda juga sering main ke rumah. Malah dia begitu akrab dengan ayah dan ibuku.
Mungkin karena aku anak satu-satunya. Jadi, kehadiran Winda memberi warna dalam hidup mereka.
BACA JUGA: Main Sampai Subuh di Atas Ranjang dengan Kekasihku! Rasanya, Ah..
Bahkan ibu sering blak-blakan bilang kalau beliau ingin Winda menjadi menantunya. Wajah kami berdua pasti memerah saban dengar celotehan ibu.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
