Punyaku Besar dan Sulit Masuk, Tapi Devi Telanjur Penasaran

Punyaku Besar dan Sulit Masuk, Tapi Devi Telanjur Penasaran - GenPI.co
Punyaku Besar dan Sulit Masuk, Tapi Devi Telanjur Penasaran. (Foto: Elements Envato)

"Pipis," Jawabnya. 

Setelah melepaskan hajat, Devi kembali dan langsung menuju meja belajarnya. Dari dalam salah satu laci meja itu, Devi mengambil kerajinan tangan kami yang belum selesai. 

Karya kriya itu adalah tugas dari sekolah, berbentuk berupa sebuah papan penanda mini yang terbuat dari kayu.

BACA JUGA:  Ingin Kucabut Saja, Winda Melarang Sambil Mengerang! Oh...

Bentuknya seperti rambu lalu lintas, hanya saja pada bagian atasnya tertulis frasa 'JAGALAH KEBERSIHAN'. 

Penanda itu aku yang bikin, sementara Devi kebagian membuat papan bulat dengan lubang di tengahnya untuk dimasuki tiang penyangga penanda itu. 

BACA JUGA:  Kasihku pada Wendy Melampaui Waktu

Satu-satunya masalah kenapa kerajinan itu belum kelar dan dikumpulkan ke guru  adalah tiang penanda itu belum bisa masuk ke papan kecil penahan di ujung bawah sehingga benda itu bisa berdiri. 

"Moga-kali ini bisa masuk dan terpasang, dari kemarin susah banget," kata Devi. 

BACA JUGA:  Para Anjing ini Menjagaku dari Apa?

Aku mulai bekerja, menjejal lubang pada papan dengan gel lengket. Sejenak kemudian aku mulai memasukkan tiang kecil penanda itu yang telah kuraut sedikit agar bisa muat ke lubang itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya