"Boleh," jawabku.
"Pulang kantor tungguin gue di lobby, ya," balasnya.
Singkat cerita, kami singgah di rumah makan dengan gaya klasik.
BACA JUGA: Bapak Kos Tunjukkan Pisangnya Terus, Aku Takut...
Aku melihat sekitar, penuh dengan lampu kerlap-kerlip dan suasana hangat.
"Raisa?" panggil Bobby.
BACA JUGA: Anaknya Bapak Kos: Enak? Mau Lagi?
"Ya? Kenapa Bobb?" sahutku.
Tidak ku sangka, Bobby menembakku.
BACA JUGA: Durenku Dibelah Sama Bapak Kost, Nikmatnya Sampai ke Puncak
Duar...rasanya hatiku mau copot mendengarnya. Jantungku juga berdetak lebih cepat dari biasanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News