Gara-Gara Penjual Telur, Aku Jadi Linglung

“Loh, emang bukan Mama yang mecahin?” kataku.

“Enggak, soalnya ini pecahnya di atas. Kalau salah Mama kan pecahnya pasti di bagian samping atau bawah,” ujar Mama.

“Aduh, ya sudah aku bawa ke warung depan ya,” kataku.

BACA JUGA:  Semenjak Suami Kabur, Bapak Mertua Hadir Berikan Perhatian

Sebenarnya, bisa saja telur yang pecah itu salahnya Mama.

Namun, daripada ribut, jadi aku coba bawa telur yang pecah ke warung kelontong depan kompleks.

BACA JUGA:  Istri Buka-bukaan di Depan Bapak Mertua, Lebih Enak di Dalam

Sepanjang perjalanan, aku memikirkan apa yang harus disampaikan ke penjaga toko.

Akhirnya, aku memutuskan untuk menanyakan apakah telur yang diberikan sudah retak sedari awal.

“Permisi beli,” kataku.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News