
GenPI.co - Sore itu kami kami geleparan di pasir pantai. Mengeringkan badan sambil melemaskan persendian setelah snorkeling yang mengagumkan. Kamera Ardi yang ternyata waterproof sampai harus kedip-kedip kehabisan baterai saking maksimalnya bekerja.
Dan aku gembira saja dipotret sana-sini. Pengalaman pertamaku melihat keindahan bawah laut!
“Huah… berbaring disini sambil memeluk dia yang sama-sama kelelahan sehabis snorkeling, romantis mungkin , ya”, kata Ardi sambil memejamkan mata. Entah membayangkan apa yang diucapkannya, atau menghindari cahaya matahari.
BACA JUGA: Azab Istri Egois, Sang Suami Direnggut Maut
Ahhh… again this kind of conversation should be happen in the moments that i enjoy a lot! Please stop the shit story of your imagination about your-dreaming-lover! Bored! You kill me slowly!
“Telpon, suruh kesini. Ngayal sampai kau tenggelam di dasar laut Lombok sini juga gak bakal kesampaian!”, timpalku sekenanya. Aku sedang sangat tak ingin mendengarkan curhatannya sebenarnya, paling tidak untuk saat ini.
BACA JUGA: Selingkuh dengan Gadis Penjual Kopi, Tuhan Turunkan Azab
“Hahahahaha… entahlah. Sekarang saja aku merasa sangat dekat dengan dia”, dia makin senyum-senyum tak jelas.
“Ah… serah kamu lah”, dan aku beranjak, kembali ke air. Entah, pasir itu kurasa tak lagi nyaman untuk kududuki. Dengan obrolan khayal dari Ardi tadi, aku muak tanpa bisa bilang apa-apa.
“Kemana kau? Mau berenang lagi? Sinting!”, Ardi mendongakkan kepala ketika mendengar suara krasak-krusukku beranjak.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News