
"Pastinya sayang," ujar suami.
Baca juga: Fungsi Pemakaian Program E-Learning dalam Evaluasi Terbuka dan Jarak Jauh
BACA JUGA: Azab Istri Egois, Sang Suami Direnggut Maut
"Janji, ya," ucapku.
"Iya, aku janji," timpalnya.
BACA JUGA: Pedang Calon Suami Kecil, Aku Kurang Puas
Hari yang aku benci itu tiba. Sebab, suamiku harus berangkat ke kota terpencil itu.
Pelukan dan kecupannya sebagai tanda berpamitan denganku dan buah hatinya.
BACA JUGA: Pedang Milik Menantu Panjang dan Keras, Aku Sampai Merintih
Aku sangat sedih melepas kepergian sementaranya. Air mata tidak bisa terbendung dan anakku turut menangis.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News