
GenPI.co - Malam terasa sangat dingin. Rasanya tidak seperti biasanya. Rintik hujan membuat malam makin mencekam.
Petir bersambaran. Aku meringkuk di kamar bersama temanku, Tama dan Rendi. Mereka tidak bisa pulang dari indekosku.
Hari ini Kamis. Malam Jumat. Aku tidak peduli anggapan orang-orang yang menyebut malam Jumat sangat keramat.
BACA JUGA: Kekuatan Seram Thailand yang Harus Diwaspadai Timnas Indonesia
Toh, aku sudah terbiasa hidup dalam kemuraman. Ayahku meninggal saat aku masih kecil.
Ibuku meninggal saat aku kelas 4 SD. Aku hidup bersama nenekku. Tanpa kasih sayang orang tua.
BACA JUGA: Ketua DPRD DKI Prasetyo Geram, Ancol Siap-siap Saja
Aku hanya bisa memandang dengan kelu ketika teman-temanku bermain dengan orang tuanya.
“Wawan, mau ngapain kamu?” tanya Tama.
BACA JUGA: Sosok Tanpa Tubuh Nyata di Museum, Seram
“Nggak apa-apa. Santai aja,” kataku, lalu menata kain sesuai keinginanku.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News