
Tama dan Rendi masih menatapku. Mereka mulai mengerti saat aku mengambil batang kayu.
“Wan, kamu gila, ya?” ujar Rendi. Dia berusaha membuang benda yang kupegang.
“Terus kita mau ngapain di sini? Nggak ada apa-apa juga,” ujarku.
BACA JUGA: Kekuatan Seram Thailand yang Harus Diwaspadai Timnas Indonesia
Kamarku memang minimalis. Nyaris tidak ada benda berharga. Satu-satunya barang berharga hanya komputer.
Selebihnya cuma barang-barang yang pencuri pun enggan mengambilnya.
BACA JUGA: Ketua DPRD DKI Prasetyo Geram, Ancol Siap-siap Saja
Tama dan Rendi terus mencoba menahanku. Rendi bahkan mencengkeram tanganku dengan sangat kuat.
“Udah nggak apa-apa,” ujarku.
BACA JUGA: Sosok Tanpa Tubuh Nyata di Museum, Seram
Tama menghalangiku. Rendi membantu Tama. Entah kenapa tenagaku terasa lebih kuat dibandingkan mereka.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News