
"Boleh," jawabku.
"Pulang kantor tungguin gue di lobby, ya," balasnya.
Singkat cerita, kami singgah di rumah makan dengan gaya klasik.
BACA JUGA: Bermain Cupang, Mertuaku Girang Bukan Main Sampai Basah
Aku melihat sekitar, penuh dengan lampu kerlap-kerlip dan suasana hangat.
"Elisa?" panggil Bobby.
BACA JUGA: Pedang Menantu Sungguh Sakti, Sekali Dipegang Aku Menjerit-jerit
"Ya? Kenapa Nes?" sahutku.
Tidak ku sangka, Bobby menembakku.
Duar... rasanya hatiku mau copot mendengarnya. Jantungku juga berdetak lebih cepat dari biasanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News