
GenPI.co - Hai semuanya, perkenalkan namaku Kartik Salokatama, seseorang yang kini memeluk agama Islam dan keyakinanku sebelumnya.
Menjadi seorang mualaf saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) menjadi sebuah pengalaman yang menarik.
Salah satunya ialah karena anak kecil masih polos, sehingga pertanyaan tabu yang orang dewasa sulit untuk tanyakan, keluar begitu saja dari mulut seorang anak SD.
BACA JUGA: Kisah Mualaf: Ikhlas Ditinggal Calon Suami Demi Memeluk Islam
Pertanyaan mengenai perpindahan agama kerap dilontarkan teman-teman sepermainan di sekolahku dulu.
“Terlebih lagi, aku di sekolah swasta yang bukan khusus untuk muslim,” ungkap Kartik.
BACA JUGA: Kisah Mualaf: Orang Tua Beda Keyakinan, Aku Dapat Hidayah Islam
Meskipun demikian, mereka hanya sekadar bertanya, tidak memberikan tekanan atau semacamnya.
Karena saat menjadi seorang muslim aku masih kecil, jadi tidak begitu merasakan halangan yang berarti dalam belajar agama seperti mengaji dan juga ibadah lainnya.
BACA JUGA: Kisah Mualaf: Ditinggal Suami, Aku Temukan Keajaiban dalam Islam
Aku belajar mengaji dengan mendatangkan seorang guru ke rumah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News