Sempat terpikir untuk menjual motor dan beberapa barang lain.
Tidak terasa Ramadan tiba saat itu. Aku berjualan seperti biasa, dimulai dari pukul enam sore.
Dua jam berlalu sejak azan maghrib berkumandang, tak satupun orang membeli daganganku. Aku mulai pasrah.
BACA JUGA: Keajaiban Ramadan: Ramai Orang Berbuka, Warkop Jadi Sumber Rezeki
Namun, secara tiba-tiba satu-persatu pembeli mulai datang dan memesan.
Penjualan malam itu lebih banyak dari kurun waktu seminggu ke belakang.
BACA JUGA: Keajaiban Ramadan: Bawa Kulkas dan Mesin Cuci Sekaligus Jadi Cuan
Secara mengejutkan, hari-hari berikutnya juga tiap malam tempat nasi gorengku selalu ramai.
Satu minggu setelah berjalannya bulan Ramadan, aku akhirnya bisa melunaskan biaya sekolah anakku.
BACA JUGA: Ingin Keajaiban, Raffi Ahmad Harap RANS Cilegon FC Masuk 3 Besar
Hingga bulan Ramadan berakhir, pengunjung tidak henti-hentinya datang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News