Kisah Mualaf: Atas Panggilan Hati, Ku Imani Islam Dengan Hakiki

Kisah Mualaf: Atas Panggilan Hati, Ku Imani Islam Dengan Hakiki - GenPI.co
Matheus Satria Bayu Kristanto, seoarang mualaf. Foto: doc. Matheus Satria Bayu Kristanto

"Selama enam tahun belum pernah penuh berpuasa," ujarnya.

Singkat cerita, aku menjadi mualaf atas dorongan hati.

Selain itu, faktor ingin menikah dan juga sang ibu yang juga menjadi mualaf yang makin menguatkan pilihannya itu.

BACA JUGA:  Kisah Mualaf: Terbiasa Dengar Al-Fatihah, Aku Dapat Hidayah Islam

"Saya mau menikah dan akhirnya memutuskan menjadi mualaf," ujarku.

Setelah menjadi mualaf, aku sangat antusias untuk mendalami ajaran islam.

BACA JUGA:  Kisah Mualaf: Mimpi Dengar Suara Azan, Aku Dapat Hidayah Islam

Pasalnya, berbagai ilmu yang diberikan guru ngajiku berusaha kuserap dengan baik.

Hal itu agar pengetahuan terhadap islam dan keteguhan hati menjalani menjalani ibadah makin kokoh.

BACA JUGA:  Kisah Mualaf: Dapat Hidayah Islam dari Perilaku Calon Suami

"Latihan salat dan mengaji. Saya senang menjalaninya," katanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya