Kisah Mualaf: Memilih Islam, Cinta Allah Mengalir dalam Kehidupan

Kisah Mualaf: Memilih Islam, Cinta Allah Mengalir dalam Kehidupan - GenPI.co
Gina Pasaribu, seoarang mualaf. Foto: doc Gina Pasaribu

GenPI.co - Perkenalkan, aku Gina Pasaribu. Dari namanya saja, orang-orang pasti sudah tahu bawa aku adalah keturunan suku Batak yang cukup kental terkait tata cara ibadahnya.

Menjadi seorang mualaf tidaklah mudah bagiku, terlebih aku lahir di keluarga yang cukup menentang adanya perbedaan.

Sayangnya, aku ingin hidup berdasarkan pilihanku. Bukan omongan orang lain, sehingga aku memutuskan untuk menjadi mualaf.

BACA JUGA:  Kisah Mualaf: Istikamah di Jalan Islam Meski Pernikahan Retak

Keputusan tersebut sudah aku ambil sejak empat tahun lalu. Perjalanan yang saya lalui tentunya tak mudah. Prosesnya, cukuplah panjang untuk mempelajari semuanya. 

Rasa cintaku pada Allah, membuat aku memiliki niat dan semangat yang tinggi untuk terus belajar agar bisa mengenal Dia lebih dan lebih lagi.

BACA JUGA:  Kisah Mualaf: Sempat Putus Cinta, Kami Menikah Secara Islam

Awalnya aku belajar sendirian, melalui buku-buku tentang keagamaan dan membaca Al-qur'an setiap harinya.

Namun, belajar sendiri rupanya tidak semudah yang aku bayangkan. Tidak jarang aku kebingungan apakah cara yang aku lakukan sudah benar atau masih salah.

BACA JUGA:  Kisah Mualaf: Dapat Hidayah Islam dari Perilaku Calon Suami

"Alhamdulillah, aku memiliki teman yang bisa menerima aku apa adanya," kataku, mengucap syukur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
Belajar dari Kemenangan Jonatan Christie - JPNN.com

Belajar dari Kemenangan Jonatan Christie

Kemenangan Jonatan Christie (selanjutnya disebut Jojo) di Badminton Asia Championships (BAC) 2024 mengajarkan pentingnya dedikasi, ketekunan, dan mental baja.