
Sore itu, aku pulang dari kantor WO untuk mengurus pesta pernikahan kami.
BACA JUGA: Begini Rasanya Punya Selingkuhan
Sebelum aku meninggalkan kantor WO tersebut, aku mengirimkan pesan kepada Ronald.
Aku memberitahu dia bahwa semua urusan dengan WO sudah selesai.
Namun, aku malah mendapatkan pesan balasan yang membuatku terkejut. Ronald minta maaf dan mengirimkan alat pendeteksi kehamilan.
Aku pun membalasnya dengan nada bercanda dan mengatakan kepadanya untuk tidak bercanda dalam situasi serius saat ini. Aku pun segera meneleponnya. Tanpa menunggu lama, Ronald mengangkat teleponku.
“Sayang maaf, aku tidak bisa melanjutkan pernikahan ini. Maaf aku mengecewakan kamu,” ucapnya.
Aku pun tak kuasa menahan tangis dan tidak sanggup berkata-kata lagi. Lidahku kelu, kepalaku pusing, dan badanku mendadak lemas. Aku terdiam di dalam mobil. Tak tahu harus melakukan apa? Aku mencoba untuk menenangkan diri, tapi aku tetap tidak kuasa menahan tangis.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News