Menjadi Pacar Sewaan, Aku Jatuh Hati dengan Suami Orang

Menjadi Pacar Sewaan, Aku Jatuh Hati dengan Suami Orang - GenPI.co
Ilustrasi: Pixabay

"Ada apa?" Tanya Om Reza.

"Aku butuh uang untuk operasi adikku, dia sakit parah. Selain itu, aku harus membiayai kuliah dan sekolah adik. Tulang punggung ada di aku, om," jawabku sambil meneteskan air mata, membayangkan keluargaku di rumah.

Melihat aku meneteskan air mata, Om Reza lantas memelukku dan mengatakan kata yang terngiang di hati sampai saat ini.

"semua ini akan berlalu, sabar dan tetaplah berusaha," nasihatnya.

Dari situlah aku mulai menaruh perasaan kepadanya. Mungkin karena Om Reza orang yang sudah dewasa dan pengalaman yang sudah dia tempuh panjang.

Waktu cepat sekali berlalu, hari ini bulan terakhir aku bersama Om Reza. Jujur, aku nggak mau berpisah dengan dia.

Namun, di satu sisi aku ingat bahwa dia sudah memiliki anak dan istri yang menunggunya di rumah. Aku menilai pekerjaanku ini akan membuat rumah tangganya hancur.

Apalagi perasan ini yang sudah tidak bisa terbendung lagi. Saat masa kontrakku habis, aku memeluknya dan mengatakan untuk pulang ke rumah meski aku tahu, Om Reza melakukan hal ini karena rasa bosan kepada istrinya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya