
BACA JUGA: Janda Mahmud Bikin Aku Terkulai Lemas, Pengalaman Tidak Bohong
“Aku kangen, Mas,” kata Ine.
Tubuh kami sudah saling berhimpitan. Wajahnya begitu dekat dengan wajahku. Seketika, kami melakukan ritual ‘ehem ehem’ khas sepasang kekasih itu lagi.
Ine membuatku sadar, status janda itu tidak selalu buruk. Ia hanya status, bagian dari hidup yang membuatnya tambah dewasa.
Harus kuakui, dia punya sikap dewasa yang lebih dibanding aku. Dia tahu betul bagaimana cara memanjakan seorang laki-laki.
Bukan hanya soal ritual ‘ehem-ehem, melainkan lebih daripada itu. Dia mau membangunkanku setiap pagi dari ujung telepon.
Dia tahu, aku sulit sekali bangun pagi. Sepasang alarm tidur tak mampu membuat mataku terbuka. Akhirnya, Ine yang harus turun tangan.
Ine tahu, aku sulit sekali sarapan pagi. Akan tetapi, sejak dia selalu membuatkanku makanan, mau tidak mau aku harus memakannya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News