Hatiku Remuk, Calon Suamiku Begituan dengan Sales Mobil

Hatiku Remuk, Calon Suamiku Begituan dengan Sales Mobil - GenPI.co
Ilustrasi: The Health Site

Masalah lain yang muncul adalah, kami tidak bisa bertemu lantaran sedang dipingit. Katanya pamali jika sebelum menikah bertemu.  

Akan tetapi, sore itu aku merasa bosan di rumah. Aku ingin keluar rumah mencari udara segar. Niatnya hanya ingin minum kopi dan menikmati pancake di kedai kopi langganan. Namun, hati ini ingin mengarahkan kemudi menuju rumah Romi. 

Rumah kami memang agak jauh, tetapi masih di sekitaran ibu kota. Entah kenapa hatiku mulai gusar. Rasa curigaku kepada Romi muncul kembali. Aku pun membawa mobil dengan kecepatan yang tinggi di tol, berharap cepat sampai.  

Detak jantungku berdegup kencang setelah masuk ke dalam gerbang perumahan Romi. Aku juga sempat berhenti sejenak untuk menenangkan pikiran. Aku melihat layar handphone dan mencoba menelepon Romi. 

Tiga kali panggilan yang aku lakukan tidak mendapatkan jawaban, bahkan pesan singkat yang aku kirimkan saat di kafe juga belum dibalas. Aku penasaran dengan apa yang dilakukan Romi.  

Aku pun membulatkan tekad untuk melintas di depan rumahnya. Aku terkejut saat melihat pintu kamarnya terbuka dan sebuah mobil mewah sedang parkir di depan rumahnya. 

Hatiku jadi tak menentu. Aku pun memutuskan putar balik dan ingin masuk ke dalam rumah Romi. Tanpa pikir panjang, aku berhenti di belakang mobil tersebut dan masuk ke dalam rumah dengan bersungut-sungut. 

Amarahku membuncah saat melihat sepatu hak tinggi di depan pintu. Tanpa mengetuk pintu aku langsung nyelonong masuk. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya