GenPI.co - Sudah tiga tahun ini aku berpacaran dengan janda. Barangkali ini adalah tiga tahun terindahku.
Aku selalu merasa beruntung bisa memilikinya. Jika bisa mengulang, tentu aku ingin berpacaran dengan dia sejak dulu kala.
Akan tetapi, beberapa kali aku melihat matanya nanar. Sesekali dia seperti tampak menangis.
BACA JUGA: Aku Dijebak Janda di Desa KKN, Kehormatanku Direnggut
Aku pun mengalami hal yang sama. Hanya saja, aku sok kuat dan menutupi itu semua. Kami pasangan bahagia, tetapi hubungan tak selalu tentang dua orang saja.
"Sampai kapan ibumu bisa menerimaku?" katanya.
Aku pun hanya bingung setiap kali dia bertanya kepadaku. Pertanyaan itu muncul sejak sebulan terakhir. Terutama setelah aku mengenalkan dia ke orang tuaku.
Akan tetapi, respons ibuku sepertinya tidak setuju dengan hubungan kami.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News