DEAR DIARY

Puasa 17 Jam Lamanya, Tidak Membuat Aku Patah Semangat

Puasa 17 Jam Lamanya, Tidak Membuat Aku Patah Semangat - GenPI.co
Ragil Kurniawati (foto: Dok. Ragil Kurniawati)

GenPI.co - Namaku Ragil Kurniawati. Tahun ini aku merasakan suasana berpuasa yang berberbeda dari tahun- tahun sebelumnya. 

Bila sebelumnya aku menjalankan puasa di Klaten, Jawa Tengah kini menikmati Ramadan sendirian di Istanbul, Turki.

BACA JUGAAlyssa Soebandono Rindu Pulang Kampung Bertemu Papa dan Mama

Di negeri orang, aku sedang menempuh pendidikan pascasarjana, mengambil jurusan Radio dan Televisi di Marmara University Istanbul. 

Sejujurnya menyenangkan bisa merasakan suasana berpuasa yang berbeda. 

Namun, tak bisa dipungkiri aku sering kali rindu sahur, berbuka puasa, hingga mencicipi makanan khas yang biasanya banyak hadir di Bulan Suci.

Menahan haus dan lapar selama 17 jam tentu adalah cobaan yang sangat berat. Terlebih, memasuki bulan puasa biasanya di tempatku memasuki musim panas. Sehingga rasa haus semakin terasa. 

Tak hanya itu, bila perkuliahan sedang sangat aktif, aku harus berjalan kaki untuk dapat ke titik di mana aku bisa menaiki transportasi umum, di tengah panasnya cuaca harus tetap menguatkan iman agar tidak batal puasa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya