
GenPI.co - Pandemi virus corona (covid-19) dianggap menjadi salah satu penyebab investasi di sektor mata uang kripto alias cryptocurrency meningkat.
Institute for Development of Economics dan Finance (Indef) menilai mata uang kripto menjadi primadona karena ekonomi global lesu akibat pandemi.
Perekonomian global yang anjlok pun membuat peminat investasi di bidang obligasi dan saham berkurang.
BACA JUGA: Diam-diam Kripto Ini Pepet Terus Pesaingnya, Lo
"Kalau perekonomian global membaik, akan menjadi ujian bagi pasar kripto,” kata Wakil Direktuf Indef Eko Listiyanto sebagaimana dilansir Antara, Minggu (11/7).
Menurut Eko, para investor bisa saja kembali ke investasi obligasi ataupun saham jika perekonomian global membaik.
BACA JUGA: Bos Indodax Bongkar Strategi Agar Dapat Untung Gede di Kripto
“Kalau aset kripto tidak bonafide, mungkin akan ditinggalkan,” ujar Eko.
Eko menjelaskan, berdasarkan laporan tahunan anggota fintech Indonesia, aset kripto mengalami pertumbuhan pesat sejak 2013 hingga 2021.
BACA JUGA: Lagi-lagi China Tunjukkan Sikap Tegasnya pada Kripto
Pada Februari 2021, tercatat 4.501 unit aset kripto di dunia. Angka itu naik 1684 unit dibandingkan 2019 yang berjumlah 2.817 unit.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News