
GenPI.co - Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat berdampak langsung terhadap kelangsung industri perhotelan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia DIY, Deddy Eryono mengatakan PPKM Darurat yang diberlakukan pemerintah memang sangat berpengaruh terhadap industri hotel dan restoran di DIY.
Terlebih, banyak jalur yang disekat sehingga menyulitkan calon pengunjung hotel masuk DIY. Saat ini, tingkat keterisian hotel di DIY tinggal 5 persen.
BACA JUGA: Miris! Pasutri di Yogyakarta Meninggal Saat Isoman
Hotel yang masih mendapatkan tamu meski sangat minim justru yang berada di pinggiran seperti di daerah utara Sleman, Gunungkidul, dan Bantul.
"Kalau di area tengah malah ngenes. Jalan ke tengah kota tutup semuanya," ujarnya seperti yang dilansir dari Ayoyogya.com.
BACA JUGA: Innalillahi, Covid-19 di Yogyakarta: 2.026 Kasus Meninggal Dunia
Padahal di musim apa pun, kata Deddy, kawasan tengah atau ring I, yang berada di seputaran Malioboro, hotel-hotel selalu mendapatkan tamu.
Hunian hotel di ring I selalu lebih tinggi dari yang berada di pinggiran. Akan tetapi, selama PPKM Darurat ini, justru kebalikannya karena mereka tidak mendapatkan tamu sama sekali.
BACA JUGA: Sri Sultan HB X: Tempat Tidur Pasien Covid di Yogyakarta Ditambah
Anjloknya tingkat hunian yang mereka alami memaksa manajemen berbagai hotel melakukan efisiensi di semua lini. Salah satunya adalah efisiensi di bidang Sumber Daya Manusia (SDM).
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News