
“Pertama, masalah sumberdaya manusia. Mungkin beberapa perusahaan strategi pasarnya dengan membuat banyak cabang,” tuturnya.
Selain itu, Ahmad memaparkan bahwa wacana perbankan dan asuransi branchless juga memunculkan masalah lain, yaitu inklusivitas finansial.
“Literasi keuangan masyarakat, khususnya untuk industri asuransi, masih relatif sedikit. Beberapa daerah di Indonesia bahkan masih sulit mendapatkan akses internet,” paparnya.
BACA JUGA: Pinjol Ilegal Dibuat Mati Kutu oleh Regulasi Baru OJK
Simak video menarik berikut:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News