Sayonara Premium, Setelahnya Pertalite Menyusul

Sayonara Premium, Setelahnya Pertalite Menyusul - GenPI.co
Pemerintah melalui Kementerian ESDM membuka rencana penghapusan BBM RON 88 alias Premium. Nantinya bensin dengan RON 90, yakni Pertalite, bakal menjadi pengganti Premium selama masa transisi.Foto: ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/rwa

GenPI.co - Pemerintah melalui Kementerian ESDM membuka rencana penghapusan BBM RON 88 alias Premium. Nantinya bensin dengan RON 90, yakni Pertalite, bakal menjadi pengganti Premium selama masa transisi.

Pertalite juga akan dihapus setelah masa transisi selesai. Ke depan, Indonesia hanya akan menggunakan BBM dengan kadar oktan di atas 91 yang lebih ramah lingkungan.

"Saat ini, sesuai ketentuan yang ada, Pertamina masih menyalurkan Premium di SPBU," ujar Fajriyah Usman, Vice President Corporate Communication Pertamina, dalam pernyataannya.

BACA JUGA:  Waduh! Harga Pertalite Tembus Rp100 Ribu di Jayawijaya

Selain Premium, Pertamina juga masih menyediakan jenis BBM Umum yang meliputi Perta Series (Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo) dan Dex Series (Pertamina Dex dan Dexlite).

"Pertamina juga masih menyediakan Pertalite di SPBU di Indonesia. Untuk itu, masyarakat tidak perlu khawatir dan tetap menggunakan BBM sesuai kebutuhan," kata Fajriyah, seperti tertulis pada siaran persnya.

BACA JUGA:  Harga Pertalite di Jayawijaya Papua Rp 50 Ribu Per Liter

Di sisi lain, Indonesia disebut sedang memasuki masa transisi di mana premium RON 88 akan digantikan dengan Pertalite RON 90.

"Pada akhirnya kita akan menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan," kata Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Soerjaningsih dikutip dari Antara, Kamis (23/12/2021).

BACA JUGA:  Kilang Pertamina yang Terbakar di Cilacap Berisi Pertalite

Soerja menginformasikan bahwa premium RON 88 saat ini hanya digunakan oleh tujuh negara saja.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
Dokter Konsumen - JPNN.com

Dokter Konsumen

Sampai hari ini menkes masih punya agenda besar bagaimana memperlakukan konsumen internalnya. Terakhir muncul tantangan dari kolegium dokter anak.