Curhat Para Pedagang Pasar Beringharjo Yogyakarta, Duh

Curhat Para Pedagang Pasar Beringharjo Yogyakarta, Duh - GenPI.co
Bisnis busana perlengkapan pengantin, tari, dan baju adat di Pasar Beringharjo, Kota Yogyakarta. Foto: Pulina Nitya Pramesi/GenPI.co

GenPI.co - Penjual busana perlengkapan pengantin, tari, dan baju adat di Pasar Beringharjo, Kota Yogyakarta, rugi besar selama pandemi covid-19.

Selain penutupan Pasar Beringharjo, acara pernikahan dan pagelaran tari pun terhenti selama pandemi covid-19.

Menurut pedagang baju adat di Pasar Beringharjo Dian Nilla, omzet selama pandemi berkurang hingga 70 persen.

BACA JUGA:  Pedagang Pasar Legi Beri Masukan, Kementerian PUPR Mendengarkan

Dian menjelaskan, jumlah biasanya tamu acara pernikahan mencapai ratusan. Pengantin pun bisa berganti pakaian.

“Sekarang yang laku hanya kebaya putih untuk pernikahan skala kecil,” ujarnya kepada GenPI.co, Minggu (16/1).

BACA JUGA:  Gibran Rakabuming Kena Semprot Ibu-ibu Pedagang, Duh!

Dian mengaku mengakalinya dengan berjualan secara daring. Hasilnya pun lumayan.

“Walaupun masih tak seramai dulu, berjualan secara daring bisa sedikit menghasilkan,” katanya.

BACA JUGA:  Usai Gempa Guncang Pandeglang, Pedagang Toko Kelontong Ini Santai

Perempuan 40 tahun itu mengaku bisnisnya mulai kembali bangkit dalam lima bulan terakhir.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya