
GenPI.co - Pertumbuhan ekonomi kuartal I-2022 secara yoy diperkirakan di bawah 4 persen dengan asumsi lonjakan kasus covid-19 varian Omicron berlangsung lebih dari sebulan.
Perkiraan tersebut didasari pula Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Bali yang kembali diaktifkan pemerintah.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Mohammad Faisal mengatakan, PPKM Level 3 akan memberikan pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi terutama di kuartal I-2022.
BACA JUGA: PPKM Level 1, Satpol PP Batam Kembali Razia Protokol Kesehatan
"Adanya PPKM level 3 juga akan membuat pertumbuhan konsumsi rumah tangga di kuartal I-2022 mengalami kontraksi jika dibandingkan dengan kuartal IV-2021," ujarnya di Jakarta, Selasa (8/2/2022).
Meski begitu, kalau dibandingkan konsumsi rumah tangga kuartal I-2021 yang berada di angka minus 2,23 persen, Faisal menganggap di kuartal pertama tahun ini bisa jadi lebih baik.
BACA JUGA: Langkah Cepat Kota Bandung Menjalankan PPKM Level 3
Mengenai Produk Domestik Bruto (PDB) terutama di kuartal I-2022, diperkirakan masih positif secara yoy disebabkan ada beberapa faktor.
“Pertama, kita melihat dari sisi varian omicron yang tingkat fatility-nya (kematian) dan tidak sebesar dibandingkan dengan varian Delta. Masyarakat juga sudah lebih bisa beradaptasi dibandingkan pada saat awal-awal pandemi,” katanya. (antara)
BACA JUGA: Tekan Kasus Omicron, PPKM Darurat Perlu Diterapkan Kembali
Simak video berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News