Harga Kedelai Naik, Pedagang Tempe Menjerit

Harga Kedelai Naik, Pedagang Tempe Menjerit - GenPI.co
Tempe di Pasar Agung, Kota Depok, Jawa Barat. FOTO: Pulina/GenPI

GenPI.co - Sejumlah pedagang tempe di pasar tradisional mengaku mengecilkan ukuran untuk mengantisipasi tingginya harga kedelai di pasaran.

Pasalnya, mereka tak mau kehilangan pembeli yang membuat tempe menjadi tak laku dan busuk.

“Saya tidak tega menaikkan harga. Jadi, saya kecilkan ukuran dan buat tempenya jadi tak terlalu padat,” ujar salah satu pedagang tempe di Pasar Agung, Kota Depok, Muhammad Asrofi, kepada GenPI.co, minggu (13/2).

BACA JUGA:  Nih, Dia Nama Korban Meninggal Tragedi Ritual di Pantai Payangan

Tak seperti pedagang di kios lain di Pasar Agung, Asrofi mengaku masih menjual tempe berukuran besar seharga Rp 8 ribu.

Untuk tempe berukuran kecil, Asrofi mematok harga Rp 5 ribu.

BACA JUGA:  Ngeri, Belasan Orang Tewas dalam Ritual di Pantai Payangan

“Kalau pedagang lain di sini sudah menaikkan harga. Saya lebih memilih agar bisa jual tempe dengan harga sama, tetapi saya akali saja agar tak rugi,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Asrofi meminta agar pemerintah bisa memastikan agar kedelai yang biasa dibeli oleh pengrajin tempe tak meroket.

BACA JUGA:  Pengakuan Luna Maya Mengejutkan, Enggak disangka ternyata

“Jangan sampai kami yang sudah kesusahan untuk penjualan karena pandemi jadi makin susah karena harga bahan baku makin naik,” tuturnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya