GenPI.co 
GenPI.co - Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Kepulauan Riau, menggelar pertemuan dengan asosiasi kepelabuhanan dan pelaku usaha di bidang kemaritiman, Jumat (11/2) lalu.
Potensi logistik Batam menjadi sektor potensial bagi perekonomian dan hub logistik internasional akan mendukung pengembangan industri, perdagangan, maritim, dan pariwisata yang terpadu dan berdaya saing.
Ketua Harian Batam Shipyard Offshore Association (BSOA) Novi Hasni, mengapresiasi karena merasakan dampak sangat positif dari kebijakan BP Batam di bidang kepelabuhanan khususnya Perka terbaru terkait tarif kepelabuhanan.
BACA JUGA: BP Batam Gesa Pengembangan Objek Pendukung KEK Bidang Kesehatan
Industri galangan kapal yang sempat mati suri seolah bangkit dengan sinar baru.
“Kami merasakan salah satu benefitnya yang luar biasa, tarif tambat di terminal dan galangan dibebaskan, sebelumnya dipungut. Karena itu, kapal sudah mulai banyak tertarik masuk Batam,” kata dia mengutip laman resmi BP Batam, Selasa (15/2).
BACA JUGA: Silahturahmi dengan Pelaku Usaha Pariwisata, BP Batam Bahas Ini
Dia berkisah, sebelumnya pihaknya kehilangan klien karena persoalan biaya dan membuat mereka lebih milih ke Malaysia. Tetapi kini dengan 0 persen biaya untuk tambat, ini daya tarik lagi untuk Batam.
Para pelaku usaha memberikan apresiasi sekaligus masukan konstruktif terhadap potensi pengembangan pelabuhan Batu Ampar ke depan bersempena dengan lahirnya PP 41 tahun 2021.
BACA JUGA: BP Batam Paparkan Peluang Investasi pada Perusaahan Denmark
Apresiasi ditujukkan kepada BP Batam atas daya dan upaya yang telah dilakukan dalam rangka pembenahan yang telah dilakukan baik dari sisi regulasi, penyesuaian tarif maupun infrastruktur.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
