Menurut Tulus, disparitas tinggi harga minyak goreng kemasan dan curah bisa menimbulkan anomali di masyarakat.
“Saya khawatir hal itu dapat menimbulkan migrasi kelompok konsumen premium jadi turun kelas menjadi konsumen minyak goreng curah,” tuturnya.
Tulus menuturkan hal tersebut juga sempat terjadi kepada konsumen gas elpiji tabung 12 kilogram yang berbondong-bondong migrasi menjadi pengguna gas elpiji tabung 3 kilogram.
BACA JUGA: Minyak Goreng Mahal & Langka, Begini Cara Pedagang Menyiasatinya
Secara psikologis, hal tersebut dinilai Tulus sangat wajar. Sebab, kualitas dan barang sama, tetapi harganya jauh berbeda.
“Otomatis, insting konsumen tentu akan memilih barang yang lebih murah,” katanya.
BACA JUGA: Menko Airlangga Tegas, Mafia Minyak Goreng Sikat
Video heboh hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News