
Maka bila Anda membeli saham BYAN lima bulan lalu, hasilnya lebih besar dari usaha apa pun di Indonesia.
Termasuk dibanding dengan bila Anda menempatkan uang di pinjol sekalipun. Yang tidak masuk akal itu. Yang membuat ribuan orang kehilangan investasinya itu.
Beda keduanya memang hanya dikit, beda satu huruf. Di BYAN uang Anda berlipat. Di pinjol uang Anda terlipat.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Penembakan AS: Dokter Pasien
Saya tidak ahli saham. Juga tidak punya saham di mana pun di perusahaan publik. Tidak pula pernah tertarik pada pinjol. Saya orang kuno. Investasi selalu di dunia nyata.
"Bodoh sekali," ujar teman saya yang cepat kaya. Saya memang sudah tua. Sudah ketinggalan zaman.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Tangis Mama
Mungkin juga karena saya pernah punya pengalaman pahit: habis uang di pasar modal. Duluuuuu. Sudah lama sekali.
Saya sudah lupa tahunnya. Di bidang investasi ternyata saya tergolong orang yang sulit move on.
Bayan Group kini memiliki 12 tambang. Di Kutai Kartanegara saja. Belum di Kutai Timur. Belum juga yang di Kalsel.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News