
Selain ke China, penurunan ULN yang besar juga terjadi ke Jepang, yakni sekitar US$ 932 juta menjadi US$ 24,47 miliar.
Kemudian, ULN ke Amerika Serikat mengalami penurunan tipis US$ 45 juta saja, meski demikian sudah berkurang dalam dua bulan beruntun.
Sebelum menurun, pada April lalu ULN ke Amerika Serikat mencapai US$ 34,9 miliar yang merupakan rekor tertinggi sepanjang masa.
BACA JUGA: Gubernur Bank Indonesia Sampaikan Kabar Gembira, Semua Warga Boleh Tersenyum
Sesuai dengan catatan BI, ULN Pemerintah Indonesia pada akhir Juni sebesar US$ 403 miliar atau sekitar Rp 5.919 triliun (kurs Rp 14.688/US$).
Jumlah tersebut turun dari bulan sebelumnya yang lebih dari US$ 406 miliar.
BACA JUGA: Bank Indonesia Rilis 7 Uang Rupiah Kertas Baru Tahun 2022, Cek!
Jika dilihat secara kuartalan, ULN pada kuartal II-2022 mengalami kontraksi sebesar 2,33% dari kuartal I-2022.
Selain itu, jika dilihat dari kuartal II-2021, kontraksi tercatat sebesar 3,4% (year-on-year/yoy), lebih besar dari kuartal sebelumnya yang mengalami kontraksi 0,9% (yoy).
BACA JUGA: Bank Indonesia Dorong Pemulihan Ekonomi Melalui Digitalisasi
"Posisi ULN Pemerintah pada triwulan II-2022 sebesar 187,3 miliar dolar AS, turun dibandingkan dengan posisi ULN pada triwulan sebelumnya sebesar 196,2 miliar dolar AS. Secara tahunan, ULN Pemerintah mengalami kontraksi sebesar 8,6% (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada triwulan sebelumnya yang sebesar 3,4% (yoy)," tulis BI.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News