Antusiasme Tinggi, Investor Syariah di Jabar Tumbuh 142 Persen

Antusiasme Tinggi, Investor Syariah di Jabar Tumbuh 142 Persen - GenPI.co
Kegiatan Bandung Sharia Investor City (BaSIC) 2022. Foto: dok. humas

GenPI.co - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) menyelenggarakan kegiatan Bandung Sharia Investor City (BaSIC) 2022.

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan Bandung Sharia Investor City 2022 merupakan ajang silaturahmi bagi investor pasar modal syariah dan masyarakat umum, serta para stakeholders pasar modal syariah.

"Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya untuk mendukung literasi dan inklusi pasar modal syariah," ujarnya di Bandung, Sabtu (5/11/2022).

BACA JUGA:  PLN Dorong Iklim Investasi Positif, Gardu Induk 150 kV Semen Jawa Siap Beroperasi

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pasar Modal Syariah OJK Fadilah Kartikasasi menyebut sampai saat ini pada pasar modal syariah Indonesia telah terdapat 17 Anggota Bursa penyedia layanan SOTS (AB-SOTS) dan 4 Bank Administrator Rekening Dana Nasabah (RDN) Syariah.

Disebutkan pula bahwa berdasarkan data yang dihimpun dari AB-SOTS tersebut, dalam kurun waktu lima tahun terakhir sejak tahun 2017, jumlah investor syariah meningkat sebesar 392 persen dari 23.207 investor, menjadi 114.116 investor per September 2022.

BACA JUGA:  Sebagai Investor Kripto, Bagaimana Cara Bersiap Menghadapi Resesi?

Sementara itu, Asisten Administrasi Umum Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Ferry Sofwan Arif menilai antusiasme masyarakat Jabar dalam berinvestasi sesuai syariah di pasar modal juga cukup besar.

"Sampai dengan September 2022 terdapat 15.692 investor syariah atau telah tumbuh sebesar 142 persen dari 6.477 investor syariah per Januari 2019," tuturnya.

BACA JUGA:  Jokowi Prediksi 2 Tahun Lagi China Investor Terbesar di Indonesia

Dari sisi transaksi, per September 2022 (YTD) nilai transaksi saham syariah di Jawa Barat menyentuh angka lebih dari Rp 2 triliun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya