Catatan Dahlan Iskan soal Pelabuhan Baru Kalbar: Merencanakan Nasib

Catatan Dahlan Iskan soal Pelabuhan Baru Kalbar: Merencanakan Nasib - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Tentu mengoperasikan pelabuhan Kijing tidak akan sukses kalau pelabuhan lama masih dipakai. Yang di dalam kota Pontianak itu. Yang di pinggir sungai itu.

Yang dalamnya hanya 4 sampai 6 meter itu. Yang dua tahun sekali harus dilakukan pengerukan yang mahal  itu.

Biaya pengerukan Kapuas bisa sampai Rp 60 miliar. Lalu dangkal lagi. Keruk lagi. Rp 60 miliar lagi. Dangkal lagi. Terus menerus.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Anwar Ibrahim: Cinta Pengkhianat

Itulah problem pelabuhan sungai. Pun yang di Banjarmasin (Sungai Barito) dan Samarinda (Sungai Mahakam).

Baru pemerintahan Jokowi ini berani melangkah ke Kijing. Meninggalkan pelabuhan sungai. Studi Kijing sudah sangat lama. Tapi baru sekarang direalisasikan.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Politik Malaysia: Kenduri Kabinet

Kalau Kijing harus dioperasikan sekarang, pelabuhan sungai harus ditutup sekarang. Ini juga bisa dikritik sebagai pemborosan. Pelabuhan lama ini masih memadai. Untuk ukuran Pontianak.

Memang betul pelabuhan lama itu masih memadai. Tapi tidak bisa lagi dipakai sebagai penggerak ekonomi Kalbar. Fungsinya hanya sebatas melayani pertumbuhan alami.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Omnibus Lagi

Tidak bisa menjadi  mendorong pertumbuhan baru yang lebih cepat. Maka ayam dan telur terjadi di sana. Pelabuhan baru belum bisa dioperasikan kalau jalan dari Pontianak belum dilebarkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya