Washington mengatakan Huawei menimbulkan ancaman terhadap keamanan nasional AS. Huawei membantahnya.
Huawei telah memfokuskan kembali bisnisnya pada layanan komputasi awan dan membantu industri beralih ke operasi yang lebih digital.
Pendapatan dari bisnis komputasi awannya tumbuh hampir 22% tahun-ke-tahun pada tahun 2023 menjadi 55,3 miliar yuan (USD 7,7 miliar).
BACA JUGA: Huawei Luncurkan Smartwatch Mewah, Ada yang Sampai Rp 12 Jutaan
Penjualan untuk bisnis listrik digitalnya tumbuh 3,5%. Penjualan terkait layanan otomotifnya meningkat lebih dari dua kali lipat.
Unit konsumen Huawei, yang menjual ponsel pintar dan perangkat lainnya, membukukan lonjakan pendapatan sebesar 17,3% pada tahun 2023.
BACA JUGA: XL Axiata dan Huawei Gunakan Komersial Network Digital Map Pertama di Asia Pasifik
Tahun lalu, Huawei meluncurkan lini ponsel pintar Mate 60 kelas atas, yang ditenagai oleh chip canggih yang dibuatnya bersama dengan Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC) China.
“Pada tahun 2024, kami akan memperluas kehadiran kami di pasar kelas atas dengan bekerja sama dengan mitra ekosistem di seluruh dunia untuk menghadirkan lebih banyak produk dan layanan inovatif kepada konsumen di seluruh dunia,” kata perusahaan dalam sebuah pernyataan kepada AP.
BACA JUGA: Masih Pimpin Pasar Smartphone Premium, Apple Bersaing Ketat dengan Huawei dan Samsung
Peluncuran Mate 60 memicu spekulasi bahwa Huawei dan China mungkin bisa memproduksi chip 5G. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News