GenPI.co 
GenPI.co - Dewan eksekutif Dana Moneter Internasional (IMF) mengonfirmasi kesepakatan dengan Mesir untuk meningkatkan pinjaman dana talangan (bailout) dari USD 3 miliar menjadi USD 8 miliar.
Dilansir AP News, dalam sebuah langkah yang dimaksudkan untuk menopang perekonomian negara Arab yang terdampak oleh kekurangan pasokan yang sangat besar, mata uang asing dan melonjaknya inflasi.
Dalam sebuah pernyataan Jumat malam, dewan tersebut mengatakan keputusannya akan memungkinkan Mesir untuk segera menerima sekitar USD 820 juta sebagai bagian dari kesepakatan yang diumumkan awal bulan ini.
BACA JUGA: Indonesia Tak Masuk Pasien IMF, Pengamat Ekonomi Sebut Ada Pengaruh dari Jokowi
Kesepakatan itu dicapai setelah Mesir menyetujui rencana reformasi dengan IMF yang berpusat pada mengambangkan mata uang lokal, mengurangi investasi publik dan memungkinkan sektor swasta menjadi mesin pertumbuhan, kata pernyataan itu.
Mesir telah menerapkan kebijakan mengambangkan pound dan menaikkan suku bunga utama secara tajam.
BACA JUGA: IMFW 2022 Digelar, Sandiaga Yakin Modest Fashion Dongkrak Ekonomi Indonesia
Bank-bank komersial kini memperdagangkan mata uang AS lebih dari 47 pound, naik dari sekitar 31 pound.
Langkah-langkah tersebut dimaksudkan untuk memerangi inflasi yang membengkak dan menarik investasi asing.
BACA JUGA: Konser Orkestra Simfoni untuk Bangsa 2023, Bakal Mainkan Karya Lawas Koes Plus, Catat Jadwalnya
Perekonomian Mesir terpukul parah akibat penghematan yang dilakukan pemerintah selama bertahun-tahun, pandemi virus corona, dampak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina, dan yang terbaru, perang Israel-Hamas di Gaza.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
