
“Harganya juga terjangkau, jadi enggak masalah,” tutur dia, kepada GenPI.co, Sabtu (23/3).
Di sisi lain, Ika membeberkan sudah lama tak membawa uang tunai dalam jumlah banyak dan mengandalkan QRIS untuk membayar sesuatu yang dibelinya. Adanya pembayaran QRIS di event ini tak pelak membuatnya senang.
“Mudah, tinggal scan bayar. Enggak perlu bawa uang banyak-banyak,” kata dia.
BACA JUGA: BRI Jadi Solusi Finansial, Wong Solo Nabung Lalu Pakai BRImo dan Akses KUR
Adanya pembayaran nontunai dengan QRIS ini juga lebih disukai pedagang yang membuka lapak di Pasar Takjil Ramadan. Pemilik usaha Siomay dan Batagor Mang Edi, Sari Suryani, ikut senang apabila pembeli memilih membayar jajanan jualannya menggunakan QRIS. Dia tidak perlu bingung lagi menyediakan uang receh untuk kembalian.
Sari memilih menggunakan pembayaran nontunai QRIS BRI demi menjangkau lebih banyak pelanggan. Menurut dia, anak muda sekarang lebih menyukai transaksi cashless via smartphone.
BACA JUGA: Lebaran 2024, Tarik Tunai Agen BRILink BUMDes Tumang Boyolali Jawa Tengah Tembus Rp 250 Juta
Menurut dia, pembayaran dengan QRIS ini sudah dipakainya di sejumlah event kuliner. Apalagi pembelinya banyak datang dari kalangan anak muda yang sudah melek teknologi.
Sari menyebut cara pembayaran nontunai ini juga memudahkan dia sebagai penjual. Misalnya, dia tak perlu bingung menyediakan uang kembalian receh apabila pembeli membayar dengan uang tunai (cash).
BACA JUGA: Klub BRI Liga 1 Persis Solo Bantu UMKM Branding Gratis di Stadion Manahan
“Kami juga sering sarankan pembeli pakai QRIS BRI. Kadang uang kecil enggak ada kembalian, ini enak juga bagi pedagang,” tutur dia, saat ditemui di halaman parkir Gedung Wanita Solo, Sabtu (23/3).
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News