
GenPI.co - Produsen mobil China BYD meresmikan pabrik kendaraan listrik pertamanya di Thailand pada hari Kamis, bagian dari ekspansi perusahaan tersebut ke Asia Tenggara sembari juga menggarap pasar-pasar yang lebih kaya di AS dan Eropa.
Dilansir AP News, pembukaan pabrik tersebut terjadi pada hari yang sama ketika Uni Eropa diperkirakan akan mulai mengenakan tarif lebih tinggi pada kendaraan listrik buatan China karena kekhawatiran atas persaingan dari impor yang harganya lebih murah.
Di AS, pemerintahan Biden juga menaikkan tarif kendaraan listrik China menjadi 100% dari tarif saat ini sebesar 25%.
BACA JUGA: PBB Sebut China Jadi Pemimpin Tak Tertandingi dalam Aplikasi Paten AI Generatif
Saat ini, AS hanya mengimpor sedikit mobil China, tetapi seperti Komisi Eropa, AS khawatir subsidi akan merugikan perusahaan domestik dan mengurangi lapangan pekerjaan.
Pabrik baru di Rayong, sebelah selatan Bangkok, dibangun hanya dalam waktu 16 bulan dan memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 150.000 kendaraan.
BACA JUGA: Taiwan Diperingatkan China agar Tidak Ikut Campur dalam Penahanan Awak Kapal
Pabrik ini memproduksi beberapa model BYD dan juga baterai serta transmisi.
Pembukaannya pada hari Kamis ditandai dengan kemeriahan yang luar biasa dan meliputi penyerahan BYD Dolphin, sebuah hatchback kompak, kepada yayasan amal di bawah naungan keluarga kerajaan Thailand.
BACA JUGA: Filipina Tegaskan Akan Melawan Jika China Menyerang Lagi di Laut Cina Selatan
Kendaraan itu adalah kendaraan ke-8 juta yang diproduksi oleh BYD, kata perusahaan itu.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News