
GenPI.co - Ekonomi Israel hampir tidak runtuh. Negara ini memiliki ekonomi yang beragam dan sangat maju dengan sektor teknologi informasi yang kuat, yang mendukung pendapatan pajak dan belanja pertahanan.
Dilansir AP News, pengangguran rendah, dan indeks saham TA-35 naik 10,5% pada tahun ini.
Bahkan di tengah pertempuran, perusahaan teknologi mengumpulkan sekitar $2,5 miliar modal selama kuartal ketiga, menurut Zvi Eckstein, kepala Institut Aaron untuk Kebijakan Ekonomi di Universitas Reichman.
BACA JUGA: Jerman Tangkap Pria Libya yang Diduga Merencanakan Serangan ke Kedutaan Besar Israel
Israel memulai perang "dalam kondisi ekonomi terbaik" terkait utang pemerintah, yang jumlahnya relatif kecil, yakni 60% dari PDB, kata Eckstein.
"Kami membiayai perang terutama dengan utang," yang kini telah meningkat menjadi 62% tetapi masih terkendali dibandingkan dengan Prancis yang mencapai 111% dan sejalan dengan Jerman yang mencapai 63,5%.
BACA JUGA: Israel Mmebidik Cabang Keuangan Hizbullah yang Berpusat di Lebanon
Lembaga tersebut memperkirakan utang akan mencapai 80% dari PDB, dengan asumsi pertempuran tidak meningkat tajam dan semacam gencatan senjata atau penyelesaian dapat dicapai pada akhir tahun depan.
Bahkan dengan begitu, pengeluaran pertahanan kemungkinan akan lebih tinggi, terutama jika Israel mempertahankan kehadiran militer di Gaza setelah perang.
BACA JUGA: Lebih dari 12 Orang Tewas dalam Serangan Israel di Dekat Rumah Sakit Utama Beirut
Anggaran Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich untuk tahun 2025 memperkirakan defisit di bawah 4%, dengan mengatakan bahwa hal itu akan memastikan bahwa beban utang Israel tetap stabil.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News