Fenomena Harga Nuthuk di Kawasan Wisata, Sandiaga Bilang Begini

Fenomena Harga Nuthuk di Kawasan Wisata, Sandiaga Bilang Begini - GenPI.co
Ilustrasi – Kawasan wisata Malioboro yang sempat heboh di media sosial mengenai harga pecel lele tak wajar. (Foto: Antara)

GenPI.co - Pelaku wisata maupun pendukung pariwisata yang menaikkan harga tak wajar atau nuthuk seperti makanan dan parkir terhadap turis memiliki dampak buruk yang berkelanjutan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan pengembangan pariwisata harus berprinsip pada keberlanjutan yakni membuat turis merasa puas dan nyaman.

“Kalau wisatawan puas maka akan kembali lagi,” katanya di sela kunjungannya di Desa Wisata Pentingsari, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (5/6).

BACA JUGA:  Sempat Kucing-Kucingan, Oknum Parkir Nuthuk Ditangkap

Menurut Sandi, jika ada pelaku wisata atau pendukung pariwisata yang menaikkan harga jasa tak wajar tidak hanya membuat turis jera mendatanginya.

“Jika biaya tidak masuk akal, bukan hanya mereka tidak akan kembali tapi akan menjadi buah bibir negatif, jangan berwisata di daerah situ karena mahal, karena digetok harga," ucapnya dikutip dari Antara.

BACA JUGA:  Berani ‘Nuthuk’ Harga, PKL di Malioboro Akan Kena Sanksi

Sandi mengatakan pihaknya pun akan memberikan teguran dan pendampingan terhadap pelaku atau pendukung pariwisata yang menaikkan harga tak wajar dari jasanya terhadap wisatawan.

"Kami akan memberi teguran dan juga pendampingan, karena konsepnya adalah 'reward' dan 'punishment'," ujarnya.

BACA JUGA:  Ada Keluhan di Malioboro, Begini Cara Membuat Laporan

Fenomena harga jasa nuthuk yang belum lama menjadi sorotan publik yakni di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya